"Jadi Admin? Ah gampang itu, tinggal main medsos doang kan?"
Pernah ngga kalian berpikir kaya gitu? Aku c pernah 😁 Yakan tinggal main media sosial (medsos) aja, udah biasa to, tiap hari juga bentar-bentar scroll medsos.
Menjadi admin medsos memang kesannya "gitu doang". Tapi ah hellow ternyata ngga semudah yang dibayangkan lho sist. Banyak aral rintangan yang membentang. Dari yang bikin ngakak sampe bikin stress bahkan sampe rela baru tidur dini hari.
Pengalaman ini aku peroleh 2 tahun lalu tepatnya ketika proses seleksi penerimaan CPNS Cilacap formasi tahun 2018. Bukan termasuk media sosial besar dengan followers puluhan ribu, tapi sudah cukup bikin hari-hariku jadi nano-nano. Kadang manis, kadang asem, banyak paitnya juga 😂
1. Tiada Waktu Tanpa Gadget
Pekerjaan atau tugas sebagai Admin Medsos memang tidak bisa lepas dari gadget. Mulai dari bikin konsep, ngedesain sampai posting konten semua dilakukan dengan gadget. Bisa dibilang sepanjang waktu tak bisa lepas dari gadget 😂
Desain infografis pertama yang saya buat dengan aplikasi Canva (dok: pribadi) |
Berawal dari keisengan bikin infografis formasi CPNS Cilacap (waktu itu baru-barunya bisa pake Canva) trus dilamar #tsah sama Panselda (Panitia Seleksi Daerah) buat jadi admin media sosial instagram milik BKPPD Kabupaten Cilacap. Media sosial dianggap lebih efektif menyampaikan pesan dan informasi untuk publik, khususnya para pendaftar CPNS. Dan saat itu akun tersebut masih anget banget, fresh from the oven alias baru dibikin dan followers masih 0 dong 😭
Baca Juga : Cara Mudah Membuat Flyer Menggunakan Canva
2. Kudu Banget Bisa Meningkatkan Jumlah Followers
Apalah artinya media sosial jika tanpa followers, siapa yang akan melihat informasi atau berita yang kita share?
Apalagi akun media sosial milik instansi pemerintah, pasti tidak semudah akun milik seseartis yang satu foto aja bisa tembus likes ratusan ribu 😂 Jangankan di mata masyarakat umum, di kalangan ASN sendiri, akun medsos instansi masih kalah menggiurkan dari akun lambe-lambean #eh
Ibaratnya jualan baru buka lapak, kudu gencar promo nawarin barang walopun tidak jadi beli paling tidak bikin yang lewat melirik dlu lah. Sapa tau akhirnya kecantol trus mau beli, ya kan? Lha, koq jadi bahasnya ginian 🙊
Promonya lewat mana?
Lewat akun medsos pribadi, status whatsapp, kirim-kirim link ke daftar kontak, minta bantuan rekan kantor buat sebarin link juga 😄 Dan selama 2 tahun udah dapet 7K followers. Masih jauh dari target, tapi tak mengapa lah masih termasuk tinggi untuk akun medsos instansi di Cilacap 😁
Kalo sekarang, sudah ada rekan yang bantu handle akun instagram dan twitter serta youtube channel. Ah, senangnya diriku tak lagi merasa sendiri 🙊
3. Tinggal Upload Konten, Apa Susahnya?
Hiyaaaa kalo tinggal upload doang mah gampil Esmeralda. Dibalik itu, ada proses bikin konsep dan menuangkan ide ke desain yang ngga semudah cari judul drama on going di grup tele #oops
Apalagi ketika lagi bad mood, mau bikin desain yang simple aja mikirnya seharian dan ngedesainnya semaleman ngga jadi-jadi 😖
Setelah desain jadi, harus minta approve dlu ke Panselda, ingat ini akun instansi ya, ngga lucu kan kalo sampe ada kesalahan informasi.
Harus bisa bikin konten yang menarik sekaligus informatif (dok : @bkppdcilacap, desain: @eva.novia) |
Selanjutnya, mikir caption. Meskipun ini akun instansi resmi, tapi karena followers didominasi oleh kaum millenial, jadi harus bisa bikin caption yang menarik dengan bahasa yang bisa "merangkul" followers. And that's not easy. Ini lintas generasi, jadi suka ngerasa kesusahan hanya sekedar untuk bikin caption 😩
4. Harus Sabar Ngadepin "Maha Benar Netizen Dengan Segala Komennya"
Sebagai admin, kita tentu sudah berusaha memberi informasi selengkap dan sedetail-detailnya di postingan kita. Tapi percayalah, masih ada saja, banyak malahan yang berprinsip "tanya dulu, buka caption kemudian" atau "komen dulu, baca postingan kemudian". Padahal semua informasi sudah lengkap terpampang nyata di postingan. Kzl banget ngga tuh?
Tapi sebagai Admin, tidak boleh dong kita balesin "masa gitu aja nanya, baca captionnya." Walopun kadang suka gatel pengen ngomong gitu 😂 Apalagi kalo ada yang nyinyir, wah rasanya pengen ngunyah keyboard. Tapi balik lagi, akun yang aku pegang ini atas nama instansi jadi harus bisa tetap santun dan santuy meski aslinya sambil gondok 🙈
Ini tantangan banget apalagi aku aslinya orangnya ngga sabaran dan gampang esmosi. Jadi kalo lagi bales komen, DM atau japrian, sambil inhale exhale. fyuuuhhhh
Jadi buat yang suka komen julid, plis stop it. Kasian adminnya, tidak sinkron antara hati dan otak. Bahaya, bisa oleng 😂
5. Kadang Juga Jadi Tempat Curhat
Selain sabar dengan pertanyaan-pertanyaan yang receh, Admin juga harus siap jadi tempat curhat. Beneran lho, kadang ada pelamar CPNS yang awalnya bertanya lama-lama malah jadi curhat. Sebagai Admin yang baik #uhuk harus "mendengar" keluh kesah mereka dan memberi tanggapan walaupun mungkin suasana hati kita sendiri sedang tidak baik. Jangan acuh ya, kalau ga mau dikasih jempol terbalik.
6. Mau Libur? Mana Bisa?
Ini terutama saat proses seleksi CPNS. Selain pegang akun medsos, juga pegang nomor kontak whatsapp yang mana notif datang bertubi-tubi tanpa ampun. Bersyukur tahun ini yang pegang kontak whatsapp ada 2 orang. Tapi ya tetep aja bikin kewalahan.
Dan beneran, serius, notif whatsapp ngga pernah 0. Jadi, sering tuh masih melek sampe tengah malam buat balesin DM atau japrian. Bahkan hari liburpun masih tetap aja rame. Padahal di pengumuman dan medsos sudah dijelaskan, pernyataan dibales di jam dan hari kerja. Tapi kalo mau saklek gitu, notif makin menggunung, parahnya bisa-bisa dicap slow respon. Dan ini bisa mempengaruhi rating 😂
7. Kamus Berjalan Yang Serba Tahu
Bagi followers, Admin dianggap serba tahu semua informasi terkait akun yang kita kelola. Mereka ngga mau tahu, pokoknya pertanyaan mereka harus bisa dijawab dan bisa memuaskan. Padahal seringnya pertanyaan mereka diluar tugas pokok aku. Jadi mau ngga mau, harus ikut mempelajari aturan-aturan diluar tugas pokok atau bertanya kepada rekan atau pejabat terkait. Secara tidak langsung, menambah wawasan dan pengetahuan buatku sendiri.
8. Harus Siap Ganti Nama Panggilan
"Mimin" dibalik kontak whatsapp Panselda CPNS Cilacap |
Secantik apapun nama kita, sebagus apapun nama pemberian orangtua kita, saat kita menjadi Admin, maka harus mau disapa "MIN" di dunia maya. Bener ga Min? 😂 Dan bahkan rekan sekantorpun jarang manggil aku dengan sebutan nama, mereka manggilnya "Min", "Mimin", "Cimin". Ya, gimana lagi, sudah kadung melekat. Dengan panggilan itu toh aku merasa lebih akrab dan nyaman-nyaman saja.
9. Bahagia itu Ketika Dapet Feedback Positif dari Netizen
Rasa lelah dan penat dengan tugas ngadmin, terbayar dengan feedback positif dari netizen. Sesimple itu? Iyes. Rasanya adem nyeesss gitu kalo postingan kita ditanggapi positif oleh netizen baik lewat komentar atau japrian. Walaupun ada aja yang nyinyir, lebih banyak yang komennya positif dan kadang bikin ngakak.
"Min, jomblo ya?"
Sumpah itu komen tergokil yang pernah aku terima gara-gara balesin DM dia dini hari 😂 Suka terharu kalo ada yang komen bahwa informasi yang kita share bermanfaat buat mereka dan masa depan mereka.
10. Banyak Kenalan Baru
Selain ngonten, Admin harus bisa menjalin komunikasi yang baik dengan netizen. Tidak sedikit yang akhirnya jadi sering komen-komenan setiap ada postingan baru. Atau akhirnya jadi berteman meski di dunia maya.
Selain dengan netizen, juga menambah perkenalan dengan Admin akun medsos instansi lain dan kadang malah jadi curhat-curhatan mengenai kelakuan netizen 😂
Itulah sekelumit kisah suka duka menjadi Admin Media Sosial yang ternyata tidak semudah yang dibayangkan. So, jangan remehkan pekerjaan sebagai Admin, di media sosial manapun. Baik itu medsos instansi pemerintah, brand, perusahaan atau public figure.
Minat jadi Admin medsos?
Salam hangat,
- Cimin - 😂