Apa itu PCOs? mari sama-sama belajar dan berkenalan sama si bandel PCOs.
Polycystic Ovary Syndrome (PCOs) atau dalam Bahasa Indonesia disebut dengan sindrom ovarium polikistik adalah masalah pada keseimbangan hormon wanita. Pada PCOs, kadar hormon seks wanita, yaitu hormon estrogen dan progesteron tidak seimbang. Wanita dengan PCOs biasanya memiliki kista kecil (kantong berisi cairan) di ovariumnya, yang membuat ovarium membesar. Kista ini tidak berbahaya, tetapi dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon. Perubahan pada satu hormon dapat memicu hormon lainnya, sehingga terjadi perubahan lain.
Apa Saja Penyebab PCOs?
1. Keturunan
Jika ibu atau saudara perempuan Anda memiliki PCOs, Anda mungkin memiliki kesempatan lebih besar untuk terkena PCOs. Adapula yang mengatakan bahwa PCOs dapat diturunkan dari sisi keluarga ibu maupun ayah. Risiko menderita PCOs tinggi jika salah satu wanita di keluarga menderita PCOs atau mempunyai periode menstruasi yang tidak teratur atau menderita diabetes.
Nah ini, bapak dan mamaku dua-duanya diabetes. Jadi udah jelas ya, resiko aku terkena diabetes juga besar. Diabetes berhubungan dengan resistensi insulin. Lalu bagaimana hubungan resistensi insulin dengan PCOs?
2. Ketidakseimbangan Hormon
Kelebihan hormon androgen menjadi salah satu faktor yang dapat menyebabkan PCOS. Androgen adalah hormon seks laki-laki yang juga diproduksi oleh tubuh perempuan dalam jumlah kecil. Pada PCOs, wanita memproduksi hormon androgen lebih dari normal, sehingga dapat mempengaruhi perkembangan dan pelepasan telur oleh ovarium, tumbuh jerawat, dan pertumbuhan rambut yang berlebihan.
3. Resistensi Insulin
Jika tubuh Anda resisten terhadap insulin, kemampuan untuk menggunakan insulin dapat terganggu, sehingga pankreas akan mengeluarkan lebih banyak insulin untuk menyediakan glukosa (energi) bagi sel. Kelebihan insulin ini kemudian akan mempengaruhi indung telur dengan meningkatkan produksi androgen. Peningkatan produksi androgen ini dapat mengganggu kemampuan ovarium untuk ovulasi.
Jadi, resistensi insulin akan meningkatkan produksi hormon androgen yang mana akan mengganggu proses ovulasi. Nah kan, balik lagi ke si andro 😂
Selain itu, kelebihan insulin juga memicu penambahan berat badan. Padahal wanita dengan PCOs harus bisa mengendalikan berat badan.
Apa Tanda-tanda dan Gejala PCOs?
Gejala umum pada wanita dengan PCOs antara lain:
1. Periode menstruasi tidak teratur
Kalo aku di rentang periode 28-35 hari. hahaaa termasuk ga teratur ya? Sering dibikin baper telat berhari-hari, begitu testpack malah zooonkk 😤
2. Jerawat dan kelebihan rambut pada wajah dan tubuh
Jerawat? jarang c jerawatan. Paling juga kalo telat mens'nya barulah jerawat bermunculan dan gengges banget. Rambut berlebih? Kalo itu yang dimaksud kumis, yess, daku berkumis tipis serta kaki dan tanganku ga sehalus wanita pada umumnya, banyak bulunya. wkwkwkwk
3. Kenaikan berat badan berlebih atau kesulitan menurunkan berat badan
Setelah menikah, memang gampang banget baik BB dan susyah buat turun. Ini berkaitan dengan pola makan yang "senemunya" apalagi setelah misah dari keluarga.
4. Masalah kesuburan/ infertilitas
Sudah jelas ya, hubungan antara PCOs, resistensi insulin dan androgen? Nah daku sudah bertahun-tahun nikah tapi belum juga memiliki keturunan, sudah tergolong infertil ya.
5. Ovarium Polikistik
Ovarium polikistik lebih besar dan berisi sejumlah kantung cairan kecil yang mengelilingi telur. Ini bisa terlihat dari hasil USG transvaginal setiap kali kontrol dokter.
Jadi, kalo teman-teman memiliki beberapa tanda diatas, patut untuk curiga suspect PCOs. Tapi untuk diagnosa lebih lanjut, silakang konsultasikan dengan dokter masing-masing.
Adakah Resiko Penyakit Lain bagi Penderita PCOs?
Jika tidak segera ditangani, penderita PCOs berisiko terkena beberapa penyakit seperti:
- Diabetes. Hal ini mungkin disebabkan oleh hubungan antara kelebihan insulin dengan hormon androgen yang menjadi salah satu faktor PCOs.
- Hipertensi
- Kolesterol tinggi, yang dapat meningkatkan resiko terkena penyakit jantung dan stroke. Ya Alloh koq ngeri men c
- Kanker Endometrium. Wanita dengan PCOS biasanya mengalami masalah pada ovulasi, obesitas, resistensi insulin, dan diabetes. Semua ini dapat meningkatkan risikonya untuk mengembangkan kanker endometrium (lapisan pada rahim)
- Depresi dan kecemasan, umum terjadi pada wanita dengan PCOs. Yaiyalah gimana ngga cemas. Udah mens'nya acak adul, ga hamil hamil pulak 😆
Bisa banget, banyak contohnya, aku salah satunya.
Lalu bagaimana treatment supaya bisa hamil? Next post ya sist 😘
Disarikan dari beberapa sumber :
http://www.alodokter.com/pcos
https://hellosehat.com/kehamilan/kesuburan/apa-itu-pcos-polycystic-ovary-syndrome/
http://nationalgeographic.co.id/berita/2016/05/7-fakta-penting-polycystic-ovary-syndrome
0 komentar:
Posting Komentar